Islamedia.web.id – Pada sebuah kios tukang cukur terjadilah dialog yang cukup menarik antara tukang cukur dengan pelanggannya.
Melihat pelanggannya yang diam saja, si tukang cukurpun membuka obrolan.
“Pak, apakah bapak percaya, kalo di dunia ini ada Tuhan?
“Oh tentu saja, saya percaya kalo di dunia ini ada Tuhan”
“Kalo saya ga percaya pak, ada Tuhan di dunia ini”
“Lho, kenapa?”
“Kalo di dunia ini ada Tuhan, seharusnya ga ada tuh orang yang sengsara, ga akan ada orang yang melarat dan menderita, dan ga mungkin ada orang yang miskin dan kesusahan”!
tukang cukur itu menyampaikan argumennya dengan penuh semangat. si pelanggan itu terdiam, berfikir dalam menemukan jawaban dari argumen tukang cukur itu. jujur ia bingung bagaimana menjawab argumen tukang cukur itu. 5 sampai 10 menit berlalu ia tak juga menemukan jawabannya. sampai cukur rambutnya selesai, ia pun tak juga mendapatkan jawaban yang tepat atas argument tukang cukur itu.
pelanggan itupun bergegas pergi, setelah meyelesaikan pembayaran atas jasa cukurnya, ia segera melangkah untuk keluar dari kios kecil tukang cukur itu. disaat ia membuka pintu kios itu, tak sengaja ia melihat orang gila yang berpenampilan tidak karuan. pakaiannya kotor dekil of the kumel, rambutnya panjang berantakan tak karuan. ternyata itulah jawaban yang Allah berikan kepadanya atas argumen tukang cukur tadi. seketika ia pun mendapat jawaban yang sangat ia harapkan.yups..
bergegas si pelanggan itupun kembali balik arah menemui tukang cukur itu.
“pak, menurut saya, yang ga ada di dunia ini bukan tuhan, tapi tukang cukur!!”
“lho, ko bisa, apakah bapak sudah lupa, kalo bapak baru saja saya cukur?”
“pak, kalo di dunia ini ada tukang cukur, seharusnya ga ada tuh orang gila diluar sana yang rambutnya panjang berantakan gak karuan!”
“lho itu bukan salah saya pak, kenapa orang gila itu ga datang ke tempat saya, coba kalo dia datang ke tempat saya, pasti saya cukur tuh rambutnya sampai rapih!”
“nah itu dia jawabannya pak”
“jawaban apa?”
“gini pak, di dunia ini bukannya ga ada Tuhan, tapi manusia nya aja yang ga mau dateng ke hadapan Tuhan, manusianya yang ga mau minta dengan tulus ke Tuhan, coba ketuk pintu rahman dan rahimnya Tuhan, pasti dibukain deh, dan apa yang diminta pasti dikabulin, seperti orang gila itu aja pak, kalo dia ga mau dateng ke kios bapak, selamanya dia akan berantakan. jadi jangan salahin Tuhan kalo di dunia ini banyak orang sengsara. salahin manusianya yang ga mau pada dateng ke hadapan tuhan.”
apa hikmah kisah diatas? tentu lautan hikmah akan kita dapatkan dari kisah diatas. terkadang karena sebuah ujian dari-Nya, kita acap kali menyalahkan Allah SWT. terkadang terucap “Allah ga adil” terkadang kita merasa manusia paling menderita sedunia. sudahkah kita bermuhasabah selama ini? apakah kualitas hubungan kita dengan-Nya selama ini baik-baik saja atau kah bermasalah? sudahkah kita ketuk pintu Rahman dan Rahim-Nya selama ini? sudahkah kita tidak membuat-Nya “cemburu”.
ikhwah fillah…
kaya miskin adalah ujian hidup. bersyukur dan bersabar adalah jawabnya. dan memperbanyak istighfar adalah salah satu cara yang Allah anjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk memperbaiki kualitas hidup.
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat”. [QS. Hud : 3]
Pada ayat yang mulia di atas, terdapat janji-janji dari Allah Yang Mahakuasa dan Maha Menentukan berupa kenikmatan yang baik kepada orang yang ber-istighfar dan bertaubat. Dan maksud dari firmanNya.
“Artinya : Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu”. Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma adalah. ‘Ia akan menganugrahi rizki dan kelapangan kepada kalian’. [Zaadul Masiir, 4/75]
”Inilah buah istighfar dan taubat. Yakni Allah akan memberikan kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidup serta Ia tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian”. [Tafsir Al-Qurthubi, 9/403. Lihat pula, Tafsir Ath-Thabari, 15/229-230, Tafsir Al-Baghawi. 4/373, Fathul Qadir, 2/695 dan Tafsir Al-Qasimi, 9/63]
di ayat lain Allah Swt. berfirman :
Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai”. [QS. Nuh : 10-12]
lalu bagaimana jika setelah beristighfar Allah belum juga mendatangkan rizki untuk kita?
bersabarlah kawan Allah pasti menepati janji-Nya. tunggulah! karena Allah yang paling tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan permohonan kita.
“…niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan…” (QS. Hud : 3)
wallahu’alam bisshowab
Leave a Reply