Untuk menuntaskan Quality Assurance (Jaminan Kualitas) Membaca Al Qur’an dengan Tartil, sekolah melaksanakan beberapa kegiatan dalam pembelajaran di sekolah, baik rutin dan insidental. Diantaranya Pembelajaran Al Qur’an yang dilaksanakan setiap hari di hari efektif sekolah mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Untuk menunjang pembelajaran tersebut, sekolah menggunakan metode tarbawi sebelum melanjutkan membaca menggunakan mushaf Al Qur’an sejak duduk di kelas 1. Metode Tarbawi ini salah satu metode yang dibuat oleh sekolah (ust. Abi Tholib) dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah dan membacanya sesuai dengan kaidahnya yang secara bertahap diharapkan siswa mampu menbaca secara tartil. Metode ini terdiri dari beberapa jilid yang digunakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan siswa. Jika siswa telah menyelesaikan salah satu jilid dengan baik, maka akan dilaksanakan tashih untuk diuji apakah siswa layak naik ke jilid berikutnya sesuai dengan standar.
Siswa di tashih oleh beberapa asatidzah pengajar Al Qur’an dan pelaksanaannya insya Allah setiap awal dan akhir semester. Pada hari Sabtu, 15 Januari 2011 dilaksanakan tashih untuk sejumlah siswa kelas 1 yang sudah dianggap siap oleh asatidzahnya untuk naik ke jilid 2. Secara teknis, siswa diberi teks bacaan yang mewakili keseluruhan isi jilid 1 untuk dibaca dengan didampingi salah seorang ustadz/ah. Dan dari kegiatan tashih ini, akan diumumkan pada hari berikutnya siapa saja siswa yang lulus tashih sehingga dapat naik ke jilid 2. Dan bagi siswa yang belum lulus, maka akan dikembalikan ke asatidzah pengajar untuk pemantapan dengan harapan mempersiapkan diri lebih baik lagi khususnya pada bagian-bagian yang menjadi catatan kekurangannya sebelum akan dilaksanakan pengulangan tashih. Setelah ini akan dilaksanakan tashih untuk siswa kelas yang lain.
Leave a Reply