Hari Rabu tanggal 1 Desember 2010 ada pasar dadakan di SDIT IP. Tapi bukan pasar Reboan lho…hanya hari itu saja. Ya, hari itu siswa kelas 1 melaksanakan studi visual ke-2 untuk semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Mereka menjadi ‘pemeran’ sebagai penjual dan pembeli pasar sementara para asatidzah kelas 1 menjadi pendamping kegiatan. Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.30 wib dengan terlebih dahulu melakukan sholat dhuha dan murojaah hafalan Al Qur’an. Siswa dikumpulkan untuk menerima briefing dan aturan tata tertib penyelenggaraan pasar oleh salah seorang ustadzah kemudian dilanjutkan sambutan dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, ustadzah Rubiati.
Siswa dibagi dalam dua kelompok, kelompok I berperan sebagai pedagang, mereka bertugas merapikan dagangan, menyiapkan uang kembalian dan sebagainya. Sedang kelompok II berperan sebagai pembeli yang bertugas merapikan kostum, menyiapkan uang dan sebagainya. Sekitar pukul 09.30 dimulailah transaksi jual beli, dimana 20 menit pertama siswa berbelanja di stan kelas masing-masing dan 20 menit berikutnya ke stan kelas yang lain. Kelas 1 terdiri dari 3 kelas dan 72 siswa dengan 6 guru. Guru bertugas melakukan penilaian. Sekitar 1 jam kelompok I dan II kemudian bergantian peran sebagai pembeli dan pedagang dengan waktu dan kegiatan yang sama. Sebagai alat tukar pembayaran, asatidzah berinisiatif membuat mata uang sendiri bikinan Bank Insan Permata bukan dari Bank Indonesia.:) Maksudnya adalah alat tukar ini digunakan sebagai pembelajaran matematika ke siswa. Memang untuk studi visual kali ini, kompetensi dasar yang ingin dicapai diantaranya adalah mapel matematika, yaitu melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 20. Oleh karenanya uang yang ‘diterbitkan’ bernilai Rp 1,-; Rp 7,-; Rp 10; Rp 13,- dan sebagainya yang digunakan sebagai alat pembayaran dan sekaligus siswa (yang dibekali ‘uang saku’ untuk membeli di pasar oleh asatidzah) belajar matematika karena barang dagangannya pun senilai itu.
Setelah itu diadakan game-game berhadiah yang dipandu oleh asatidzah dan penilaian untuk 3 kelompok terbaik dari masing-masing kelas. Kegiatan diakhiri dengan mereview kegiatan secara keseluruhan. Asatidzah menanyakan pesan dan kesan siswa dan menjelaskan manfaat dari kegiatan studi visual kali ini.
Sekitar pukul 11.30 wib kegiatan pasar mutu ditutup karena barang dagangan sudah habis terjual dan pembeli sudah terlihat sepi :). Kostum yang siswa pakai dilepas dan dirapikan kemudian makan siang dan berwudlu untuk persiapan sholat dhuhur berjamaah. Sebelum istirahat, siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) di kelas masing-masing dan dilanjutkan dengan kegiatan siswa di kelas oleh wali kelas masing-masing sebelum siswa pulang.
Selain mapel matematika, studi visual kali ini juga mencakup beberapa mapel lain yang ingin dicapai oleh asatidzah kelas 1 untuk siswa mereka, yaitu mapel Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan kompetensi dasar membiasakan perilaku jujur dan bertanggungjawab. Selain itu mapel PKn dengan kompetensi dasar menerapkan hidup rukun dan mapel IPA dengan kompetensi dasar membiasakan hidup sehat. Target dari studi visual kali ini adalah agara siswa tuntas dalam hal matematika tentang penjumlahan dan pengurangan, melaksanakan hidup rukun antara sesama teman khususnya kelas 1, jujur dan bertanggungjawab dalam hal ini ketika berjual beli serta terbiasa memilih barang-barang atau makanan, minuman yang baik, sehat dan tidak mengandung bahan-bahan yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh. Alhamdulillah siswa begitu antusias mengikuti acara, semoga memberi banyak manfaat bagi mereka dan sekolah.
Bagus sekali kegiatan anak-anak kelas 1. Berlatih ketrampilan berhitung, kejujuran dan wirausaha…kan jadi pedagang. Semoga anak-anak kita nanti menjadi pemimpin2 yang arif, adil, bijaksana dan mampu menegakkan kalimat Laa ilahailallah dimuka bumi…Amin.