Apakah benar untuk mendisiplinkan siswa harus dengan kekerasan??? Setidaknya itulah yang dipahami guru matematika SMK Negeri 3 Gorontalo. Entah dengan dalih apa Pak Guru ini terekam kamera siswanya sedang “mengabsen” siswanya dengan tanda tangan di pipi.
Para guru boleh beralasan untuk mendisiplinkan siswa karena memang kadang siswa berbuat indisipliner, bahkan Rasulullah SAW yang kasih sayang kepada ummatnya mencontohkan untuk memtukul anak yang tidak disiplin dalam sholat.
Bagaimana dengan perspektif siswa sebagai objek kali… Bukankah tugas siswa untuk mendapat pelajaran dari para pahlawan tanpa tanda jasa ini. Bukan mendapat aksi pukulan dari para pendidik ini.
Pakar pendidikan Kota Malang, Sri Susanti Tjahjadini, MPd mengatakan “Kenapa harus dengan cara kekerasan, apakah tidak ada cara yang lebih mendidik dalam memberikan hukuman terhadap siswa. Kekerasan pada siswa akhirnya akan berirama seperti MLM. guru menampar siswanya, kemudian siswa yang lebih senior melakukan kekerasan yang sama terhadap siswa junior dan akhirnya akan menjadi siklus tahunan di sekolah. Alangkah baiknya jika siklus tahunan ini diisi dengan aktifitas-aktifitas yang berdampak positif kepada siswa. Sehingga sudah waktunya kita mengatakan STOP KEKERASAN DI LiNGKUNGAN PENDIDIKAN” tutur ibu empat anak ini.
Jadi bagaimana pendapat anda tentang pemukulan guru SMK 3 Gorontalo terhadap siswa ini. Apakah bisa dibenarkan tindakan pemukulan atas nama disiplin??? Atau cara apakah yang paling tepat untuk mendisiplinkan siswa??? Tuangkan pendapat anda pada komentar di blog tercinta ini.
Leave a Reply