Hari Bersejarah.. “Selamat Hari Guru”

Hari ini Indonesia bergemuruh dengan ucapan “Selamat Hari Guru”. Hampir setiap orang menggali memori kenangan tentang kebaikan-kebaikan gurunya dulu. Instansi-instansi memberikan ucapan-ucapan di banner-banner besar dengan tulisan-tulisan yang menggugah. Para orang tua walimurid berterima kasih kepada guru dari anak-anaknya disertai berbagai pict menarik bahkan sampai bingkisan special. Intinya, hari ini guru menjadi manusia yang dimuliakan oleh seantero nusantara.

“Awal dan akhir dari sebuah proses pendidikan bahkan perubahan kurikulum ada pada guru”, demikian kira-kira salah satu pesan dari Mas Menteri Pendidikan.

Guru memang tidak main-main memainkan peran penting dalam sebuah proses peningkatan kualitas manusia di sebuah negara. Ibarat seorang anak manusia adalah bibit, orang tua akan mencari lahan yg paling cocok untuk anaknya tumbuh dan berkembang. Karenanya, adalah penting para orang tua mencari guru-guru andal yg dirasa mampu menumbuh suburkan seorang anak. Maka, dimanakah sekolah itu? Sekolah yang menampung para guru yang mampu melejitkan potensi. Sekolah yang memiliki guru-guru yang bijak, kreatif, inovatif, sekaligus ikhlas mendoakan anak didik dan menjalankan amanahnya..

Seorang trainer parenting pernah berpesan… jika memilih sekolah, maka hal paling penting yang perlu diamati sebelum memutuskan sebuah pilihan adalah : Lihatlah guru di sekolah itu. Apakah ada pancaran kebahagiaan di wajahnya? Apakah ada senyum tulus kepada siswa-siswanya? Apakah ada rona semangat yang menyala pada tutur bijak katanya? Jika hal-hal itu tidak ditemukan… maka silakan cari sekolah lainnya untuk diobservasi sebagai sekolah yang tepat untuk Ananda tercinta.

Alhamdulillah, Yayasan Insan Permata Malang (YIPM) adalah sebuah lembaga pendidikan yang selalu menempatkan guru sebagai aset utama dalam pendidikan. Kompetensi, ketrampilan, kecakapan, kebahagiaan, sampai pada kebutuhan ruhiah dan asasiah guru selalu menjadi hal yang menjadi perhatian utama.

Maka, ketika guru-guru di tempat lain berteriak dengan padatnya jadwal, peliknya administrasi, anak yang sulit terkendali, guru-guru di Insan Permata selalu terlatih menjadi pribadi yang kokoh dengan ruhiah yang selalu terjaga. Di Insan Permata, menjaga hubungan baik dengan Allah tidak hanya dipandang kewajiban, tetapi kebutuhan. Menjadi guru Insan Permata artinya wajib menegakkan akhlaq islami bukan hanya tersebab menjalankan budaya sekolah, tetapi kesadaran penuh akan menjadi teladan yg akan ditiru anak didiknya. Jangan pula ditanya mengenai kreatifitas dan kompetensi, karena SDM yayasan Insan Permata selalu menyiapkan suplemen-suplemen bergizi yang up to date sesuai kebutuhan pendidikan era kini. Tidak lupa, semua hal itu selalu dibungkus dengan kebahagiaan yang terpancar merona dari jiwa guru Insan Permata. Adalah pendidik kompeten, kreatif, baik hati dan tidak sombong, tapi tidak bahagia menjalani profesinya.. maka juga tak akan mampu memberikan performa terbaik dalam mendidik generasi. Karena pendidikan adalah pekerjaan hati. Ia hanya akan sampai dan terdelivery dengan sinyal ketaatan ilahiah dan kebahagiaan seorang penerus risalah.

Wallahu a’lam bis showab.

Dari seseorang yang sangat bahagia dilahirkan di hari yang menyejarah.
25 November 2019
Khikmatun Nikmah

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*