فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (Qs. Al Kautsar: 2).
Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu ‘Abbas, juga menjadi pendapat ‘Atho’, Mujahid dan jumhur (mayoritas) ulama.
Apa saja manfaat dan hikmah jika berkurban di Hari Raya Idul Adha? Berikut ulasannnya.
- Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Berkurban adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita selama ini.
- Menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an nahr (Idul Adha).
- Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang semisal dengan hewan qurban.
- Terciptanya Rasa Kepedulian Terhadap Sesama
Proses penyembelihan hewan kurban dapat menciptakan rasa solidaritas kepada sesama. Membawa hewan kurban ke tempat penyembelihan, lalu menyembelihnya dengan bekerja sama, dan disaksikan secara bersama-sama pula, secara tidak langsung menumbuhkan solidaritas sesama kaum musilimin. Setelah itu, daging kurban didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga terciptalah rasa kepedulian dan berbagi kepada sesama
- Ada Kebaikan dari Setiap Helai Bulu Hewan Kurban
Berkurban memiliki pahala senilai setiap helai bulu hewan qurban. Pernyataan tersebut berdasarkan sebuah hadist, dari Zaid bin Arqam bertanya kepada Rasulullah SAW
- Mendapatkan Rezeki yang Berlipat Ganda
Jika kita menyisihkan sebagian harta Anda di jalan Allah SWT, termasuk berkurban, maka akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Asalkan niat kurban tersebut ikhlas, dan tidak mengharapkan balasan kebaikan atau pujian dari pihak lain.
Raihlah Ikhlas dan Takwa dari Sembelihan Qurban
Menyembelih qurban adalah suatu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri pada Allah, bahkan seringkali ibadah qurban digandengkan dengan ibadah shalat. Allah Ta’ala berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.” (Qs. Al Kautsar: 2)
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Qs. Al An’am: 162). Di antara tafsiran an nusuk adalah sembelihan, sebagaimana pendapat Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Jubair, Mujahid dan Ibnu Qutaibah. Az Zajaj mengatakan bahwa bahwa makna an nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan diri pada Allah ‘azza wa jalla, namun umumnya digunakan untuk sembelihan.
Ketahuilah, yang ingin dicapai dari ibadah qurban adalah keikhlasan dan ketakwaan, dan bukan hanya daging atau darahnya. Allah Ta’ala berfirman,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Qs. Al Hajj: 37)
Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, “Janganlah meninggalkan ibadah qurban jika seseorang mampu untuk menunaikannya. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan, “Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukanmu.”
Dengan jaminan Allah SWT seperti ini, masih ragukah Anda untuk berkurban? begitu banyak manfaat dan hikmahnya berkurban seperti yang dijabarkan di atas, Anda tentu ingin sekali bisa menyisihkan sebagian harta Anda dengan membeli hewan kurban untuk sesama yang membutuhkan.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. Semoga Allah memudahkan kita untuk melakukan ibadah yang mulia ini dan menerima setiap amalan sholih kita. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amalan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
mbak Imm
Leave a Reply