Setiap anak, sejauh lahir dalam keadaan mental yang normal, adalah genius-genius besar yang sudah dibekali Alloh dengan percaya diri tinggi, semangat besar, antusias dan senantiasa belajar,” kata Ust. Fazil Adhim.
Awalnya adalah membaca. Anak-anak yang sedari kecil terbiasa membaca akan mampu menyerap, menyaring, mengolah dan memaknai informasi. Semakin sering mereka membaca buku-buku yang bergizi, teratur, dan baik penuturannya, kemampuan berfikir mereka akan lebih matang dan tertata. Mereka memiliki kerangka berfikir yang kukuh dan rapi,” Saran Ust. Fauzil Adhim.
Ibarat makanan, kandungan gizi buku sangat mempengaruhi cara berpikir, bersikap dan bertindak seorang anak. Inilah yg sangat perlu kita perhatikan mengingat usia-usia mereka merupakan masa paling strategis utk membangun pondasi kepribadian termasuk di dalamnya pondasi paradigma berpikir, bersikap dan bertindak. Pada masa-masa ini pula kepekaan emosi anak sangat efektif untuk diasah.(Ust. Fazil Adhim)
Buku bergizi berbeda dengan buku yg menarik. Sekedar menarik saja tidak cukup sebagai alasan utk memilih buku buat anak kita. Tetapi, buku bergizi yg tidak menarik, sulit membuat anak bergairah membacanya. Pada sebagian buku yg bergizi, baik tulisan maupun ilustrasinya benar-benar merangsang pikiran, perasaan dan imajinasi anak.(Ust. Fazil Adhim)
Menilik begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari buku, sangat disarankan bila orangtua mulai memperkenalkan buku kepada anak sedini mungkin. Selain mengenalkan anak pada fisik buku, kegiatan mendongeng juga dinilai mampu memacu anak gemar membaca.
Agar anak mengerti bagaimana cara memperlakukan dan menggunakan buku, ajak si kecil duduk di pangkuan Anda lalu ajak ia melihat-lihat buku dengan sedikit teks tapi sarat gambar. “Tunjukkan bagaimana cara Anda membaca, gunakan telunjuk untuk menunjuk barisan kalimat yang dibaca dan meneruskan ke halaman berikutnya,” saran Kathleen Martin, Ph.D, profesor pendidikan dari Universitas Alabama, Birmingham, AS.
Selain itu, lewat suara yang Anda tuturkan saat membacakan cerita dalam buku, anak akan terbiasa dengan perbedaan intonasi suara. Secara tidak langsung, kita pun membantu menambah perbendaharaan kata anak. Penelitian juga menunjukkan, anak yang terbiasa mendengarkan dongeng akan lebih cepat membaca.
Untuk anak usia di bawah dua tahun, pilihlah cerita sederhana mengenai sesuatu yang ada di rumah dan dikenalnya. Misalnya mengenai kucing atau topi. Di usia ini yang terpenting adalah mengenalkan ia pada buku, karena itu jangan putus asa bila si kecil lebih suka menyobek atau bahkan memasukkan buku ke mulutnya. Agar buku tidak rusak karena disobek anak, pilihlah buku yang terbuat dari kain.
Makin besar usia anak, Anda bisa mengajaknya membaca bersama-sama. Agar anak bisa menghayati cerita, biarkan ia ikut berinteraksi, baik lewat komentar atau memberi kesempatan pada anak untuk menirukan tokoh dalam cerita. “Yang penting adalah menunjukkan kepada anak bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan,” kata Martin.
Dasar kecakapan dan kematangan emosi dipelajari oleh anak melalui buku-buku yang mereka cerna. Sehingga ketika anak menghadapi tantangan, ia mampu mengelola emosinya dengan menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia di otaknya, ” (Ust. Fazil Adhim)
Leave a Reply